Camat Jiput Wahdi Hidayat mengatakan, daerahnya merupakan sentra produksi sayuran dan palawija di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.
"Kalau produksi sayuran dan palawija kita belum ada data riil-nya tapi saya bisa katakan mencapai puluhan ton per hari karena areal penanamannya cukup luas," kata Wahdi ketika dikonfirmasi, Minggu.
Warga kecamatan itu sebanyak 31.534 kepala keluarga dan sebagian besar tinggal di pedesaan serta bekerja sebagai petani.
Animo warga setempat untuk menanam aneka jenis sayuran dan palawija, kata dia, sangat tinggi bahkan telah menjadi tanaman pokok yang dikembangkan masyarakat.
"Kalau di daerah lain sayuran dan palawija hanya sebagai selingan dalam penanaman padi, tapi kalau di Jiput justru padi yang dijadikan selingan dalam penanaman sayuran dan palawija," katanya.
Mengenai jenis sayuran dan palawija yang dikembangkan, menurut dia, cukup banyak di antaranya sawi, daun kol, tomat dan jagung.
Areal penanaman sayuran dan palawija terdapat di 13 desa yang ada di kecamatan tersebut, namun yang paling luas berada di lima desa di antaranya Sukamanah, Banyuresmi dan Pamarayan.
Dalam melakukan penanaman sayuran dan palawija, warga setempat melihat waktu dan cuaca sehingga selain produksinya cukup banyak juga penghasilannya besar.
Ia mencontohkan, setiap menjelang Bulan Ramadhan warga selalu menanam ketimun suri karena permintaan terhadap komoditi itu setiap bulan suci tersebut sangat tinggi.
"Pada Ramadhan lalu, produksi timun suri dari Jiput mencapai 10 ton per hari yang dipasarkan ke berbagai daerah termasuk luar Pandeglang," ujarnya.
Wahdi mengaku, akan terus mendorong warganya untuk mengembangkan tanaman sayura dan palawija tersebut karena memiliki potensi dan prospek yang bagus.
"Biar di daerah lain mengembangkan padi, kami di Jiput akan fokus mengembangkan sayuran dan palawija saja," ujarnya.
(ar/AR/ant)
Sumber :
http://www.beritadaerah.com/news.php?pg=berita_jawa&id=15382&sub=column&page=104
13 Desember 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar